GANJA HALAL & SEHAT
Menteri Kesehatan angkat
bicara soal pengguna ganja untuk pengobatan. Menkes menyampaikan hal ini
menanggapi kasus Fidelis Ari yang ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)
karena menanam ganja untuk
pengobatan istrinya yang mengalami kista tulang belakang.
Menurut Nila,
penggunaan ganja kemungkinan
sama halnya dengan penggunaan morfin. Keduanya bukan untuk menyembuhkan
melainkan penghilang rasa sakit.
“Kan bisa membuat
seperti fly ya, jadi artinya lupa akan rasa sakit dan lainnya.
Jadi bukan mengobati tapi mengurangi simtoma,” ujar Nila di Kompleks Istana
Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/4/2017).
“Jadi kalau morfin yang
kita gunakan bukan berguna mengobati karena kalau sakit itu sudah ke tulang,
sakitnya bukan main," tambah Nila.
Penggunaan morfin pun,
lanjut Nila, tidak bisa dilakukan sembarangan. Tetap ada pengawasan dari dokter
agar penggunaanya tidak berlebihan. Pasalnya, jika tak sesuai takaran yang
ditentukan, justru akan membuat pasien menjadi ketagihan.
Selama ini ganja
memiliki reputasi yang cukup buruk, terutama dalam masalah kesehatan.
Penggunaan ganja dalam takaran yang tak tepat dan sembarangan memang bisa
menyebabkan banyak masalah kesehatan. Misalkan kecanduan, rasa cemas, atau
kerusakan otak yang berkaitan dengan ingatan. Sebuah penelitian bahkan
menemukan bahwa risiko serangan jantung meningkat dalam waktu satu jam setelah
seseorang merokok ganja.
Penggunaan ganja memang cukup kontroversial di dunia. Keberadaannya pun dianggap ilegal dan termasuk ke dalam obat-obatan terlarang, tapi di sisi lain sebenarnya tanaman yang juga tumbuh subur di Indonesia ini merupakan obat yang manfaat positifnya ternyata cukup banyak.
Namun, meski
penggunaannya tidak selalu berbahaya, ganja bisa mempengaruhi tubuh dan pikiran
Anda kapan saja ketika ia memasuki tubuh.
Ganja berasal dari tanaman bernama Cannabis Sativa.
Ia memiliki bahan aktif yang disebut THC, yang membuat Anda merasa mabuk
atau high. THC dan bahan lain dalam ganja juga bisa memengaruhi
kinerja tubuh Anda.
Kebanyakan orang merokok
daun ganja kering, bunganya, stemnya, dan juga bijinya. Namun, ganja juga bisa
dicampur ke dalam makanan (seperti brownies, cookies, bahkan masakan
tradisional seperti gulai), diseduh sebagai teh, atau dihirup dengan vaporizer.
Dikutip dari WebMD,
ganja atau mariyuana bisa menjadi obat bila diolah secara medis. Dustin Sulak,
DO, adalah dokter yang meneliti dan membuat mariyuana medis. Sulak
merekomendasikan beberapa jenis mariyuana kepada para pasiennya dan melihat
hasil yang mengejutkan. Pasien dengan sakit kronis perlu sedikit obat resep.
Pasien dengan multiple sclerosis mengalami lebih sedikit kejang otot dibanding
sebelumnya. Pasien dengan peradangan usus parah mulai bisa makan lagi.
Meski begitu, rasanya tak adil jika melihat ganja hanya berdasarkan efek buruk yang disebabkannya. Ganja juga memiliki sisi baik dan bisa dimanfaatkan dalam hal kesehatan jika digunakan dengan tepat. Berikut adalah beberapa manfaat mengejutkan yang bisa diberikan ganja untuk kesehatan, seperti dilansir oleh Care2 (07/08).
1. Alzheimer
Berdasarkan penelitian oleh Scripps Research Institute, ganja diketahui bisa memperlambat penyakit Alzheimer yang menyerang otak. Hasil ini juga telah diterbitkan dalam jurnal Molecular Pharmaceutics.
2. Kecemasan
Peneliti dari Harvard Medical School menemukan bahwa ganja memiliki efek yang bisa membantu menenangkan kecemasan seseorang. Tentu saja, hal ini hanya berlaku dengan penggunaan ganja dalam dosis yang tepat. Penggunaan ganja dalam dosis tinggi justru bisa memberikan efek sebaliknya yaitu meningkatkan kecemasan dan pikiran paranoid.
3. Arthritis
Ganja diketahui bisa meredakan rasa sakit dan nyeri, serta peradangan yang berkaitan dengan penyakit arthritis.
4. Kanker
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Cancer Therapeutics menemukan bahwa zat cannabidiol yang terdapat dalam ganja bisa 'mematikan' gen bernama "Id-1" yang digunakan sel kanker untuk menyebar ke seluruh tubuh.
5. Epilepsi
Dalam sebuah penelitian di Virginia Commonwealth University, peneliti menemukan bahwa ganja bisa digunakan untuk menghentikan serangan epilepsi. Meski begitu, penelitian ini baru dilakukan pada hewan dan belum diujicobakan pada manusia.
6. Glaucoma
Peneliti saat ini tengah mengembangkan obat baru dengan bahan dasar ganja untuk mengobati sakit yang disebabkan oleh glaucoma. Hal ini dilakukan peneliti setelah mengetahui bahwa ganja efektif untuk digunakan merawat kondisi glaucoma. Glaucoma merupakan kondisi yang meningkatkan tekanan pada bola mata dan bisa memicu kehilangan kemampuan penglihatan.
7. Kesehatan paru-paru
Penelitian dalam Journal of the American Medical Association menemukan bahwa ganja bisa meningkatkan kapasitas paru-paru. Hal ini bertentangan dengan kepercayaan banyak orang bahwa ganja bisa menurunkan kapasitas dan kemampuan paru-paru.
8. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang menyerang saraf-saraf pusat seperti saraf otak, sumsum tulang belakang, dan saraf optik. Sebuah penelitian yang dilakukan di Canadian Medical Association Journal menemukan bahwa cannabioids yang ditemukan dalam ganja bisa menurunkan gejala dan rasa sakit yang disebabkan oleh MS.
9. Mual
Ganja mengandung minimal 60 zat kimia yang disebut cannabinoids serta THC yang bisa memberikan efek 'melayang' pada penggunanya. Meski begitu, dalam takaran dan cara yang tepat, THC juga bisa digunakan untuk mengatasi rasa mulai, termasuk juga terdapat dalam obat yang bisa menyebabkan rasa mual.
10. Penyakit parkinson
Penelitian yang diterbitkan dalam medPage Today menemukan bahwa ganja bisa digunakan untuk mengatasi tremor dan meningkatkan kemampuan motorik pada pasien yang terkena penyakit parkinson.
Itulah beberapa manfaat mengejutkan yang dimiliki oleh ganja untuk kesehatan. Ini bukan berarti Anda bisa langsung menggunakan ganja jika memiliki salah satu penyakit di atas. Penggunaan ganja tetap harus melalui prosedur yang tepat dan dalam dosis yang sesuai juga untuk mendapatkan manfaatnya secara optimal serta mencegah efek buruk yang bisa diberikan oleh ganja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar